Memasuki masa lanjut usia banyak perubahan fisik yang akan Anda rasakan. Selain menurunnya sistem imunitas, kesehatan mulut juga kerap mengalami masalah. Salah satu problem yang ditakuti kaum pensiunan adalah rontoknya gigi atau yang dikenal dengan ompong.
Gigi ompong merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dialami masyarakat Indonesia, terutama untuk pensiunan. Namun jangan khawatir. Gigi ompong saat tua bisa dicegah dengan berbagai cara mudah yang bisa Anda lakukan sejak muda.
Tidak hanya membuat kesulitan saat mengkonsumsi makanan, gaya bicara pensiunan juga tidak begitu jelas. Namun tenang saja, karena ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk mencegah gigi ompong saat tua. Ulasan lebih lengkapnya bisa Anda temukan di bawah ini.
Penyebab gigi ompong
Penyebab tanggalnya gigi sangat banyak jenisnya. Bisa karena kondisi gigi berlubang atau gusi dan jaringan gigi yang mengalami infeksi. Selain itu kebersihan gigi yang sangat buruk juga menjadi faktor pemicu tanggalnya gigi.
Memiliki riwayat diabetes serta kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat menyebabkan kondisi gigi rusak. Tidak sedikit pula yang mengalami ompong karena mempunyai trauma di kepala misalnya saja kecelakaan saat berkendara motor.
Pada orang yang sudah memasuki usia lanjut, tanggalnya gigi bisa terjadi tanpa sebab. Ini terjadi karena proses penuaan alami sehingga tulang dan jaringan gigi mengalami penipisan. Dampaknya, sokongan gigi menjadi tidak kuat sehingga gigi mudah terlepas.
Umumnya pensiunan akan mengalami ompong ketika menginjak usia 45 hingga 60 tahun. Hal tersebut sangat bergantung pada kondisi kesehatan gigi dan mulut. Selain kerontokan gigi, sariawan, munculnya karang gigi, penyakit periodontal, gigi sensitif, serta kanker rongga mulut juga akan dialami oleh pensiunan. Produksi air liur juga akan berkurang secara alami dan kondisi ini akan memicu bau mulut serta gigi berlubang.
Cara Mengatasi Gigi Ompong
Ada beberapa solusi penanganan gigi ompong yang bisa Anda jadikan pilihan, di antaranya:
- Menggunakan gigi palsu
Gigi palsu menjadi pilihan yang baik untuk mengatasi gigi ompong. Selain harganya relatif terjangkau, gigi palsu juga mudah digunakan dan dibersihkan karena mudah dilepas dan dipasang.
Gigi palsu biasanya terbuat dari bahan logam atau plastik. Bentuknya pun dapat disesuaikan dengan lengkung rahang dan lekukan gusi pasien agar pas di mulut. Ada dua jenis gigi palsu yang bisa Anda pilih, yaitu:
- Gigi tiruan lengkap (GTL), untuk seseorang yang tidak memiliki gigi alami sama sekali
- Gigi tiruan sebagian (GTS), untuk seseorang yang masih memiliki beberapa gigi alami
Meski pemakaiannya cukup mudah, gigi palsu rentan rusak atau lepas sehingga perlu lebih sering diganti dibandingkan dengan jenis pengganti gigi lainnya.
- Memakai implan gigi
Implan gigi juga bisa menjadi alternatif dalam mengatasi gigi ompong, terutama jika rongga mulut mengecil dan tidak bisa lagi dipasang gigi palsu. Pemakaian implan harus disesuaikan dengan bentuk mulut dan posisi gigi lain, sama seperti penggunaan gigi palsu.
Dalam prosedurnya, implan gigi dipasang dengan memasukkan sekrup titanium ke dalam tulang rahang guna menyokong gigi palsu. Prosedur ini tentu lebih mahal dari penggunaan gigi palsu dan hanya digunakan untuk mengganti satu atau beberapa gigi. Selain itu, penggunaan implan gigi belum tentu cocok untuk semua orang. Akan tetapi, implan gigi memiliki sejumlah kelebihan, misalnya bisa digunakan selama bertahun-tahun dan dapat mencegah rahang mengecil akibat gigi ompong.
- Pemasangan bridge
Jika tidak cocok dengan kedua pilihan di atas, Anda bisa memilih pemasangan bridge untuk menggantikan gigi ompong. Metode ini dilakukan dengan memasang gigi palsu yang disangga oleh dua gigi di sampingnya.
Dalam prosedurnya, enamel gigi sebelah kanan dan kiri gusi yang ompong akan dikikis agar dapat dipasang crown gigi, yaitu selubung gigi palsu. Di antara dua crown, sudah dipasang gigi palsu atau pontik. Gigi palsu biasanya terbuat dari emas, logam campuran, porselen, atau kombinasi bahan-bahan tersebut. Pemasangan bridge memakan biaya yang cukup mahal dibandingkan implan dan gigi palsu. Namun, bridge bisa bertahan hingga 15 tahun atau lebih tanpa perlu diganti dengan yang baru.
Yang bisa Anda lakukan sejak muda untuk mencegah gigi ompong saat tua nanti
Tidak mau berurusan dengan gigi ompong saat tua nanti? Anda bisa ikuti lima tips berikut:
- Selalu menyikat gigi 2 kali sehari, pagi hari dan malam sebelum tidur.
- Rutin periksa gigi 6 bulan sekali untuk mendeteksi penyakit gigi serta membersihkan karang gigi.
- Segera tangani masalah gigi dan gusi yang sudah terlanjur terjadi sampai benar-benar sembuh. Membiarkan gigi terus berlubang akan meningkatkan risiko Anda harus cabut gigi. Segera periksakan gigi bermasalah Anda ke dokter.
- Rutin periksakan kesehatan tubuh. Gigi goyang dan gigi ompong sering dipengaruhi oleh faktor pemicu lain, seperti diabetes atau hipertensi. Maka, cek kesehatan rutin sejak usia muda sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh serta gigi dan mulut.
- Hindari kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi seperti merokok yang berpengaruh buruk ke jaringan gusi dan masalah gigi lainnya.