Bagaimana berkomunikasi dengan tetap menghormati orangtua?
Wajar jika banyak anak yang punya kekhawatiran lebih terhadap orangtua mereka, mengingat COVID-19 sangat rentan menyerang lansia. Namun masalahnya, meminta orangtua mempraktikkan social distancing bukan perkara mudah. Belum lagi hal lain seputar menjaga kebersihan hingga mengenakan masker.Lalu, bagaimana cara mengajarkan kedisiplinan baru di tengah pandemi dengan tetap menghormati orangtua?
1. Sampaikan dengan bahasa lugas
Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap seluruh populasi global di penjuru dunia. Ada banyak istilah-istilah baru di saat bersamaan, ini rentan membuat orangtua merasa kewalahan. Jangan tambahi hal ini dengan menggunakan bahasa berbelit-belit saat sedang berkomunikasi dengan mereka.Artinya, gunakan bahasa lugas yang mudah dimengerti. Berikan analogi yang sering terjadi di sekitar seperti jika tidak mengenakan masker, maka air liur orang yang terinfeksi COVID-19 bisa dengan mudah terhirup dan menular pada orangtua.
2. Repetisi menunjukkan urgensi
Wajar jika orangtua tidak langsung mengikuti praktik social distancing atau ekstra menjaga kebersihan ketika diberi tahu satu dua kali. Jadi, jangan lelah mengulang atau melakukan repetisi untuk menggambarkan gentingnya situasi saat ini.
3. Beri contoh
Apabila orangtua belum mau mempraktikkan social distancing, berikan contoh lewat kedisiplinan Anda. Mulai dari tidak keluar rumah jika tak mendesak, mengenakan masker setiap keluar, dan mempraktikkan protokol kebersihan yang lebih ketat.Pastikan orang yang berada di sekitar orangtua melakukan hal ini sehingga perlahan orangtua menyadari pentingnya protokol ini. Tetap sabar dan konsisten karena ini tak mungkin terwujud hanya dalam hitungan hari atau minggu.
4. Minta tolong orang lain
Jika komunikasi kerap kali berujung pada perselisihan dan sulit untuk tetap menghormati orangtua, mintalah bantuan pada orang lain. Entah itu saudara yang lebih tua atau orang yang penuturannya lebih didengarkan oleh orangtua Anda.Bila perlu, cari rekaman ceramah online dari sosok pemuka agama yang sering mereka tonton. Kemudian, sampaikan kepada mereka agar ikut mendengarkan dan menyimak penuturannya.
5. Bukan mengendalikan, tapi menyayangi
Kemukakan bahwa apa yang Anda sampaikan terkait seluruh protokol baru ini bukan karena ingin mengendalikan atau mengatur mereka, tapi sebagai bentuk kasih sayang. Sampaikan bahwa Anda ingin orangtua terlindung dari risiko terinfeksi COVID-19 agar bisa terus bersama-sama.Jangan segan meminta maaf terlebih dahulu apabila apa yang Anda sampaikan dianggap tidak menghormati orangtua. Sampaikan bahwa semua situasi yang berubah dan protokol yang harus mereka lakukan ini perlu dilakukan tak hanya demi mereka saja, tapi juga demi keluarga yang menyayanginya.
6. Tanyakan pendapat orangtua
Salah satu bentuk menghormati orangtua saat berdiskusi adalah dengan menanyakan pendapat mereka. Jadi, jangan langsung membombardir orangtua dengan serangkaian aturan baru, jelas akan muncul resistansi. Sebaliknya, mulailah dengan menanyakan pendapat mereka.Semisal saat melihat data betapa banyaknya lansia yang terinfeksi COVID-19 bahkan meninggal dunia, tanyakan pendapat mereka tentang fakta ini. Tanyakan pula bagaimana perasaan mereka terhadap perubahan yang serba mendadak dan tak terduga saat ini. Validasi emosi mereka sehingga bisa lebih mudah menerima ajakan untuk mengubah kebiasaan.
7. Ajarkan bentuk komunikasi baru
Jika tidak tinggal satu atap dengan orangtua, sampaikan bahwa sekarang semuanya serba mudah lewat komunikasi digital. Dengan sabar, bantu orangtua mengunduh aplikasi yang diperlukan dan belajar bagaimana berinteraksi dengannya.Mereka bukannya tidak mau, hanya saja tidak terbiasa. Siapa tahu, penolakan mereka yang begitu keras didasari karena tak kuasa menahan rindu bertemu dengan cucu tercinta? Jadi, ajarkan bentuk komunikasi baru sehingga orangtua tidak merasa kesepian meski harus tetap berada di rumah.